HAK CIPTA TERPELIHARA "PUSPA CENDANA QZH"
Hak cipta terpelihara ke atas semua karya yang termuat di dalam laman blog ini. Semua hasil karya ditulis dan dihasilkan sendiri oleh penulis laman blog ini, PUSPA CENDANA QZH. Tidak dibenarkan mengeluar, mengambil, menciplak atau mengulang mana-mana karya yang terkandung dalam laman blog ini dalam apa juga bentuk dan cara - sama ada secara elektronik, fotokopi dan sebagainya tanpa mendapat izin bertulis daripada penulis.
salam pc permainan warna dalam puisimu mengkagumkan antara pelangi unggu dan bangau putih padaku punya pengertian yang mendalam yang perlu ditafsirkan...
aahhh...kamu ni faziz... jangan memuji terlalu... adalah biasa jika dalam bicara tintaku bila pelangi dan ungu ku gores menjadi satu... lalu bayu pun mengolah rindu..
adanya bangau putih yang bernama Keghairahan; ia terbang dari Gurun Gurun Utara; ia terbang membelah angkasaraya; ia terbang di atas sawah sawah padi; ketika ia datang mereka mengendap ngendap di balik semak. Di dalam seluruh Semesta bangau putih ini bersendirian kelihatan tidak bergerak: ia kelihatan hendak bergerak, sepertimana Matahari kelihatan bergerak; itulah lemahnya penglihatan kita. O jahil ! teriak engkau ? Amin. Daya adalah relatif: masih lagi Tiada Ada Pun yang tetap. terhadap Bangau Putih ini Aku tembak dengan panah; dadanya yang putih memancut darah. Manusia memukul saya; kemudian, barulah mengerti yang Aku hanyalah Penuh Dengan Hampa, mereka biarkan saya pergi. Sesungguh itu dan bukan dengan hal yang lain Aku datang... lalu danau pun berkocak.
emm...begitu tuan empunya cerita... adakah kau sang bangau putih? yang mencecah kaki ke air...? lalu meninggalkan kocakan yang mengetir pada tebing danau yang keruh berlumpur?
salam pc
BalasPadampermainan warna dalam puisimu mengkagumkan
antara pelangi unggu dan bangau putih padaku punya pengertian yang mendalam yang perlu ditafsirkan...
aahhh...kamu ni faziz...
BalasPadamjangan memuji terlalu...
adalah biasa jika dalam bicara tintaku
bila pelangi dan ungu ku gores menjadi
satu... lalu bayu pun mengolah rindu..
aha ! berkocak pun danau
BalasPadamadanya bangau putih yang bernama Keghairahan;
ia terbang dari Gurun Gurun Utara;
ia terbang membelah angkasaraya;
ia terbang di atas sawah sawah padi;
ketika ia datang mereka mengendap ngendap di balik semak.
Di dalam seluruh Semesta bangau putih ini bersendirian kelihatan tidak bergerak: ia kelihatan hendak bergerak, sepertimana Matahari kelihatan bergerak;
itulah lemahnya penglihatan kita.
O jahil ! teriak engkau ? Amin.
Daya adalah relatif:
masih lagi Tiada Ada Pun yang tetap.
terhadap Bangau Putih ini Aku tembak dengan panah;
dadanya yang putih memancut darah.
Manusia memukul saya;
kemudian, barulah mengerti yang Aku hanyalah Penuh Dengan Hampa,
mereka biarkan saya pergi.
Sesungguh itu dan bukan dengan hal yang lain Aku datang... lalu danau pun berkocak.
emm...begitu tuan empunya cerita...
BalasPadamadakah kau sang bangau putih?
yang mencecah kaki ke air...?
lalu meninggalkan kocakan yang mengetir pada
tebing danau yang keruh berlumpur?
emm... begini
BalasPadampemburu sedang ber'mukim';
tidak lama lagi... mereka akan sampai ke danau;
siapa yang dulu sampai;
jika ianya bukan aku malah engkau !: