Rabu, 10 Jun 2009

KESEJATIAN

"KESEJATIAN..."

Dan ibnu qayyim berbicara ttg anggur
'A'arabi, ttg ketelanjangan perempuan
al-ghazali dgn bulan purnamanya yg sempurna
Org byk, menelah mrk
serakah dgn dunia!

O sufi..
yg merentas akalan para teolog
merembes rahib2 di biara sunyi
mendungukan kebijksanaan orentalis
yg sekularis
membaham perasaan pemuka2 mantika
membunuh kebongkakan atheis
menyusur dogma kristianiti yg palsu
membongkar kebodohan saintis2 di makmal logika
berdiri bagai pancang arasy
menyerukan:
"ilmu Dia meresap dlm ilmu sufi,
bagaimana yg dungu memahami ini?.."

Bila aku mengeluarkan permata delima
dari bunga,
mrk berkata, aku org sakti dari Tgkuban Perahu
bila aku berpuisi rona biru
mrk berkata aku dilamun rindu
bila aku mencumbu perempuan dlm kemabukan cintaku,
mrk ketawa dan mengandai aku punya birahi yg tinggi
O sufi...
yg membakar hangus hati2 yg rakus
yg merubah jiwa belantara
menjadi sorga
mengajak pd kembara di sidratul Muntaha
dgn rindu biru yg terlalu
dgn hangat cinta yg menyala
biarkanlah mereka
tuangi lagi gelas anggurku
dari piala raja-raja naqsyabandi
biar aku terus beragitasi
pd mabuk keserata uratnadi
menjelirakan puncak rasa
akibah bakaran cinta,
pd Dia!

: QZH

3 ulasan:

  1. Salam Puspa Cendana,

    aku kira puisi ini kuat dan hebat sekali, bukan dicipta "begitu sahaja",

    kamu tentu seorang pembaca dan pemikir sekaligus ...

    BalasPadam
  2. buat cendana
    puisi begini tentu lahir dari pembacaan dan penghayatan subjek yang mendalam.. cuma ingin tahu dari mana sumbernya?

    BalasPadam
  3. Kalau ancangan anda, tidak hanya ilmu, anda seharusnya menjalani jajaran Jalan para leluhur, yang dengannya anda meraih sejumlah 'rasa', lalu karya anda bukan lagi sumber baca, malah tintanya adalah darah rindu, yang membait ungkapan-ungkapan dari dalam Diri, menjadi makna & rahasia, sebuah Cinta!

    BalasPadam