Khamis, 12 November 2009

KELMARIN.....YANG KITA LALUI

Kelmarin,
ada bunga yang kita hidu bersama
mengelus kelopak seloka..
menyebar wangi..
ke angkasa,
dengan senyum dan tawa..

Kelmarin,
ada jemari kita bersulaman
pada jalanan panjang..
di taman-taman
penghidupan..
menghirup bahagia,
serata dunia..

Kelmarin,
ada rindu yang kita gubah
bersama dari bebatuan kasih..
yang kemilau,
kita ukir dan larik dengan setia..
ke seluruh semesta..

Hari ini,
aku tiba-tiba..sendiri..!!!
di jengah sepi,
menahan pilu di hati
menadah air mata..
yang hangatnya,
kau tahu..
pedihnya ..kau rasa...

Kerna darah
rindumu
tidak se unggu..
dulu !

:dari dia yang mengetuk kamar hati >pc<

3 ulasan:

  1. bukan. bukan
    rindu itu tak seungu dulu. bukan.

    kalau kau mengerti dalam kejauhan ini
    ada pelangi yang kukirimkan padamu
    dalam senjamu yang menjingga ku mengerti

    suatu waktu
    ada tikanya
    kita kan bersua
    umpama kelmarin
    mengelus kelopak seloka
    menyebar wangi ke angkasa...pasti

    BalasPadam
  2. aku menunggu desir semilir angin
    yang merentas samudera membelah angkasa
    tika menatap senja jingga yang kian menyala
    sayup di ujung benua terdengar bisikan
    menghembus hangat rindu yang kian kelabu
    dengan serakan kelopak seloka yang masih
    kuhidu wangiannya di seluruh semesta...
    engkaukah itu?...yang ku tunggu saban waktu?
    engkaukah itu?..yang setia mengenggam pelangi untukku?...

    BalasPadam
  3. Salam Puspa Cendana,

    "siapa gerangan 'dia yang mengetuk kamar hati' mu itu PC ? - moga warna ungu itu berganti biru yang tulen".

    BalasPadam