Ku injak-injak rindu ini ke dasar lautan sepi
biar kuburnya tidak nampak bertanda
pada berhala masa yang entah bila akan susut
mengering hingga kontangnya bak sahara !
kala itu..
kedungguan membeku pada kocak riak resah
kian beralun pada semilir bayu nan menyapu..
mendung yang sarat menakung hujan
air mata ...
beruntaian pada tadah hangatnya
kau rasa ...
pilunya kau riba...
yang lukanya berkali kau carik hingga
yang tinggal hanya ngilu yang membara !
:p.c@p.a
biarkan aku pergi
BalasPadamakhirnya Aku mendongak dan membuka kelopak mataku,
dan pandanglah !
dan oh !
kilauan merah jambu si bunga teratai menjadi sepoi sepoi asap,
seperti mega mega senja di padang kawad.
"dan di tengah tengah limpahan cahaya bulan,
mekar perak adalah Rindu yang putih emas.
dalam pada Rindulah segala madu,
dalam padanyalah Rindu yang mekar di tengah malam
dalam pada Rindulah segala keharuman;
dalam pada Rindulah segala kemerduan dan ianya
menyelimuti saya"
dengan itu pecinta-pecinta menemui sekujur tubuh di dasar lautan dan tidak bertanda.